Senin, 08 Juli 2013

Cerita Rakyat Melayu Kepulauan Riau

TEORI SASTRA
DOSEN PEMBIMBING : RIDUAN, S.Pd




DISUSUN OLEH : 
NAMA : ZAKIAH
NIM : 120388201266


PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
TANJUNGPINANG



CERITA RAKYAT PULAU TAPAI
Ringkasan :                                                                                                                                         Pada suatu hari, hiduplah seorang janda dan anaknya yang bernama Ujang. Mereka tinggal disuatu pulau disebuah gubug di pesisir pantai. Ibunya pandai membuat tapai, sedangkan anaknya bekerja mencari kayu bakar dihutan .                                                                            Ketika suatu pagi, anaknya sedang mencari kayu bakar, tiba-tiba ada tetangganya datang memberitahukan bahwa ada sebuah kapal milik saudagar kaya yang berlabuh diperkampungan mereka. Pemilik kapal tersebut me4ncari pemuda kampung untuk dijadikan anak buah kapalnya. Setelah mendengar berita tersebut, Ujang anak dari janda tersebut tertarik untuk ikut menjadi anak buah kapal tersebut.                                                                                                                   Tapi di lain pihak, janda tersebut berat untuk melepasputranya, begitu pula sang anak yang cukup berat hati meninggalkan ibunya. Dengan rela hati ibunya pun mengizinkan Ujang ikut bersama kapal tersebut.                                                                                                    Sebelum Ujang pergi meninggalkan ibunya, tak lupa sang ibu membawakan bekal tapai kesukaan si Ujang. Pada sore itupun Ujang berangkat meninggalkan sang ibu tercintanya.                                   Setelah bertahun-tahun kemudian, Ujang kembali kekampung halamannya. Tetapi ia sudah berbeda, ia telah menjadi saudagar kaya pemilik kapal besar dan telah mempunyai seorang istri yang cantik.                                                                                                             Mendengar kabar bahwa Ujang telah pulang, sang ibupun lekas berlari ke pantai untuk berjumpa dengan sang anak. Tak lupa ia membawa tapai, makanan kesukaan anaknya itu yang akan diberikannya jika bertemu nanti dan berharap sang anak akan senang.                                        Sesampainya di pantai, sang ibupun berjumpa dengan Ujang. Tapi Ujang tak mau megakui bahwa wanita tua itu adalah ibunya. Ujang menolaknya hingga jatuh bersama tapai yang dibawa ibunya tadi ke tanah. Sang ibu tak percaya kalau anaknya akan memperlakukanya seperti itu. Sag ibupu kecewa atas perbuatan sang anak.                                                               Lalu, Ujang pun meniggalkan kampungya dan berlayar lagi. Tak lama setelah mereka meniggalkan pulau tersebut,datang badai yang menghantam kapal Ujang. Ujag pu berteriak memanggil sang ibu. Tapi apalah daya, tak lama kemudian kapalpun tenggelam.

Unsur-usur  Intrisik  :
1.      Tema :  Anak yang durhaka kepada ibuya
2.      Alur   :  Maju
3.      Latar
a.       Tempat  : Gubuk, hutan, dan pantai
b.      Waktu    : Pagi dan sore hari
c.       Suasana  : Sedih dan menegangkan
4.      Penokohan
a.       Ibu Ujang  : Baik, panyayang, dan pemaaf
b.      Ujang         : Sombong dan angkuh
5.      Sudut pandang : Orang ketiga serba tahu
6.      Amanat :
Jadilah anak yang baik, tidak melupakan orang tua jika kelak menjadi orang yang sukses. Meskipun orang tua kita memiliki kekurangan jangan pernah malu degan hal itu . Karena bagaimanapun dialah yang membesarkan dan merawat kita sedari kecil.

 

1 komentar: